@ Lapangan Basket
Terlihat Rangga yang sedang bermain basket. Lalu datang Ella.
" Ada apa sih kak?" tanya Ella.
" Sebenarnya gw cuman mw bilang. Lo nggak boleh bunuh Bisma." ucap Rangga.
" Kenapa? Bukannya kakak tw kalau Kak Bisma itu musuh kak Reza? Jadi nggak salah donk kalau gw bunuh Kak Bisma." ucap Ella.
" Kakak lo sama Bisma itu bukan hanya sekedar musuh La. Dan begitu juga lo." ucap Rangga yang bikin Ella bingung.
" Madsud kakak apa sih?" tanya Ella.
" Sebenarnya lo, Bisma n Reza itu saudara." jawab Rangga.
" Hahaha... kakak ini bercanda ya? Aduh... kakak pinter banget kalau bikin lelucon." ucap Ella.
" Ini bukan lelucon. Ini beneran." ucap Rangga meyakinkan Ella.
" Ya nggak mungkin lah. Saudara darimana lagi?" ucap Ella tak percaya.
" Lo harus percaya sama gw La." ucap Rangga.
" Udahlah kak. Kalo kakak sengaja mw ngerjai gw, gk akan berhasil kali ini kak." ucap Ella.
" Kalo lo nggak percaya ya udah. Tapi gw punya bukti." ucap Rangga.
" Bukti?" tanya Ella.
" Iya bukti. Nanti malem lo ke Rumah Reza deh. Lo bakal tw yang sebenarnya." ucap Rangga.
" Oke. Nanti malem gw kesana." ucap Ella lalu pergi.
@ Bandara
" Lho kok lo ada disini?" tanya Morgan pada cowok yang bersama Jihan.
" Tadinya sih gw mw jemput temen gw. Terus ketemu sama mereka." jawab cowok itu yang adalah Reza. Reza tw kalo Jihan dan kedua teman ceweknya itu adlah musuh barunya.
" Lho Gan, lo kenal Reza?" tanya Jihan.
" Dy temen satu skul gw." jawab Morgan sambil menatap Reza sinis.
' Abis Rafa ada nih cowok. Kurang ajar banget dy.' ucap Morgan dalam hati sambil tetap menatap Reza sinis.
" Oh iya Gan, kenalin ini Windya n Ayu. Mereka partner gw." ucap Jihan memperkenalkan kedua temannya.
" Morgan." ucap Morgan memperkenalkan diri.
" Gw udah ada rumah buat kalian bertiga. Ayo buruan, gw td kabur dari skul." ucap Morgan.
" Oh oke." ucap Jihan, Windya, n Ayu.
" Duluan ya Rez." ucap Jihan. Lalu mereka ber4 pergi ke rumah yang udah disediain Morgan.
@ IOA
@ Kelas Ella
Terlihat Ella yang sedang santai-santai baca buku. Tiba-tiba datang Sivia si ketua Bismaniac memukul meja Ella.
" Woy! Ngapain sih? Dateng-dateng ngerusak aja." ucap Ella nggak terima.
" Lo tw kan gw siapa?" tanya Sivia.
" Gw tw. Lo itu cewek manja dan keganjenan yang nge-fans berat sama BISMA KARISMA itu kan?" ucap Ella dengan nada mengejek.
" Apa lo bilang? Cewek manja dan keganjenan? Kurang ajar banget lo!!!" ucap Sivia marah lalu mengangkat tangannya hendak menampar Ella. Tapi dengan sigap Ella menahan tangan Sivia.
" Gw bener kan? Ternyata cuman segini kekuatan lo? Lo nggak tw siapa gw sebenarnya. Lo udah salah milih musuh." ucap Ella sambil mencengkram tangan Sivia.
" Aargghh... lep..lepas...lepasin." ucap Sivia kesakitan. Dengan kasar Ella melepas cengkramannya.
" Eh lo apain temen gw?" tanya Ify, si ketua Morganous. Ketiga ketua fansclub Vier Prince yang tadinya hanya melihat dari luar kelas masuk ke kelas Ella karena melihat Sivia yang terpojok.
" Lo mw apa? Bantuin nih anak? Bawa aja dy sana! Dan inget, gw gak bakal lupain semua ini. Setiap perbuatan pasti ada balasannya." ucap Ella lalu tersenyum licik.
" Nggak! Gw belum selesai." ucap Sivia.
" Udahlah Siv, luapain aja." ucap Shilla, si ketua Raflathugs.
" Nggak. Dy itu udah berani-beraninya goda Kak Bisma. Gw lihat sendiri tadi Kak Bisma nyium dy di Taman. Dan gw sebagai ketua Bismaniac nggak bakal diem aja." ucap Sivia yang bikin semua anak di kelas bahkan di luar kelas kaget. Dan jelas yang paling kaget adalah Ella.
' SIAL! Si cewek manja ini tw lagi. Kalo Kak Reza tw jga gimana? Bisa mati berdiri gw diamarahi.' batin Ella khawatir.
" Ha? Kak Bisma nyium nih cewek? Nggak level banget." ucap Acha, si ketua Fanadicky.
" Apa madsud lo nggak level? Eh gw tuh nggak pernah ya godain yang namanya Bisma Karisma itu. Dan gw juga nggak pernah suka sedikitpun sama dy." ucap Ella marah. Dy melihat ke sekelilingnya. Murid-murid yang kebanyakan Bismaniac itu sibuk bisik-bisik ngomongin dy.
" BISA NGGAK SIH NGGAK NGOMONGIN GW! GW TUH NGGAK ADA APA-APA SAMA KAK BISMA!" Bentak Ella marah. Emosinya mulai keluar. Semua murid menatapnya. Ella yang kesal berlari keluar dari kelasnya. Tapi tidak jauh dari sana, terlihat seorang cowok yang tersenyum melihat semua yang terjadi.
' Sedikit demi sedikit cerita ini sudah terlihat menarik. Dan gw bakal bikin cerita ini semakin menarik. Karena gw adalah RACUN di dalam cerita ini.' batin cowok itu senang.
@ Tempat Parkir
Ella berlari ke mobilnya. Dy marah. Sangat marah. Mana mungkin murid-murid itu bicara seperti itu. Mereka gak tw siapa Bisma untuk Ella. Bisma hanyalah musuh. Musuh yang sangat dy benci. Jadi nggak mungkin dong kalo mereka bilang Ella itu menggoda Bisma.
" Sial! Sial! Kenapa sih jadi kayak gini. Sial!" ucap Ella marah sambil memukul-mukul setir mobil.
" Gw nggak bisa diemin mereka. Mereka harus dapat balasan yang berlipat-lipat lebih kejam daripada ini." ucap Ella. Terlintas ide licik di otaknya. Lalu dy tertawa devil.
@ Rg. Vier Prince
Terlihat Bisma, Dicky dan Rafa di Ruangan itu. Mereka sibuk dengan fikiran masing-masing.
' Apa gw harus nurutin syarat Ilham? Tapi kalo gw nurutin nanti malah bikin masalah baru.' batin Dicky bingung. Teringat di otaknya saat Ilham memberikan syarat yang sangat susah untuk dy lakukan.
*flashback*
@ Perpustakaan
" Tapi sebelum itu gw punya syarat." ucap Ilham.
" Apa?" tanya Dicky.
" Lo harus ikutin perintah gw. Tenang aja perintah ini gak akan bikin lo punya masalah sama Bisma ataupun Reza. Lo cuman ikutin perintah gw buat bikin Rafa san Morgan MUSUHAN. Jika berhasil, bukan cuman sebab Reza dan Bisma musuhan yang bakal lo dapet, tapi juga identitas pembunuh adik Bisma." ucap Ilham yang berhasil bikin Dicky terdiam.
" Tapi...." ucap Dicky ragu.
" Ya itupun kalo lo mw. Kalo gak ya gpp. Tapi bukannya lo pingin tw tentang pembunuh adik Bisma kan?" tanya Ilham.
" Gw mw tw semua itu. Tapi kenapa harus Morgan dan Rafa?" tanya Dicky.
" Lo nggak perlu tw alasan gw. Yang penting sekarang lo mw atw gak? Oke, gw kasih waktu lo 3 hari untuk berpikir." ucap Ilham.
" Gw pikir-pikir dulu ya Ham." ucap Dicky lalu balik ke Rg. Vier Prince.Ilham yang melihatnya hanya bisa tersenyum devil.
' Rencana pertama berhasil. Bikin mereka hancur. Duar!' batin Ilham senang.
*flashback off*
' Huh... kenapa pengen tw satu hal aja harus ribet gini sih?' batin Dicky tambah bingung.
' Jadi Ella nggak suka sama gw? Apa rasa gw ini salah? Apa gw salah suka sama Ella?' batin Bisma sedih. Terputar di memorynya saat mendengar bentakan Ella di kelas Ella tadi. Saat Ella bilang kalau Ella tidak menyukai dirinya.
*flasback*
" Lancang banget sih gw. Ngapain lagi gw tadi nyium si Ella." ucap Bisma sambil berjalan di koridor sekolah menuju ke Kelas Ella.
" Ada apaan sih? Kok rame banget kelas si Ella?" ucap Bisma bingung. Dy berhenti di depan kelas. Dy melihat dari Jendela, soalnya pintu kelas udah dipadati sama murid-murid yang nonton kejadian langka itu.
" Ha? Kak Bisma nyium nih cewek? Nggak level banget." ucap Acha yang dy tw adalah ketua fansclubnya DIcky.
" Apa madsud lo nggak level? Eh gw tuh nggak pernah ya godain yang namanya Bisma Karisma itu. Dan gw juga nggak pernah suka sedikitpun sama dy." ucap Ella marah. Bisma melihat Ella yang sibuk memandangi murid-murid yang ngomongin tentang dy dan Ella.
" BISA NGGAK SIH NGGAK NGOMONGIN GW! GW TUH NGGAK ADA APA-APA SAMA KAK BISMA!" Bentak Ella marah. Emosinya mulai keluar. Semua murid menatapnya dan termasuk Bisma.
" Gw bukan siapa-siapa buat Ella?" ucap Bisma sedih sambil melihat Ella yang berlari pergi.
*flashback off*
' Apa yang kurang dari gw? Semua cewek tunduk sama gw, tapi kenapa Ella gak?' batin Bisma frustasi.
Sedangkan apa yang dipikirkan Rafael? Kita simak saja
' Kenapa sih tuh anak 3 sibuk banget. Tapi si Morgan mana ya? Apa jangan-jangan dy ketemuan sama Jihan?' batin Rafael curiga. Dy ingat kalo Morgan pernah nelfon Jihan buat bantu mereka di Indo, jadi nggak salah dong pikirannya itu. Apalagi Morgan terlihat sangat senang waktu mw pergi tadi. Lalu Rafael membuka dompetnya, dy memandang sebuah foto seorang cewek. Cewek itu adlah Jihan. Cewek yang adlah first lovenya.
" Han, bukankah lo udah pernah dicampakan sama Morgan? Apa lo bakal nerima dy lagi? Ada gw Han, gw yg masih setia sama lo sampai sekarang." ucap Rafael pelan. Lalu Rafael menelfon Morgan.
@ Sebuah Rumah
Morgan membawa Ketiga cewek itu ke sebuah rumah yang nggak jauh dari Rumah Reza dan Rumah Dicky. Mereka turun dari mobil dan lalu masuk.
" Wah, bagus banget rumahnya Gan, thanks ya." ucap Jihan.
" Iya sama-sama. Kalo kalian butuh apa-apa tinggal ke rumah Dicky aja. Cuman jarak 2 rumah dari sini. Gw sama anak-anak yang lain tinggal disana. Oh iya, kalian udah tw kan tugas kalian? Kalo bisa kalian mulai hari ini." ucap Morgan.
" Oke.Oke." ucap Jihan, Windya dan Ayu.
" Gw cabut duluan ya." ucap Morgan.
Kau buatku gerah rah rah rah
Ini lebih dari sekedar rasa
Atau ilusi semata ta ta ta
Kau buatku bergairah rah rah rah
Kau buatku... Buatku saja
Kau buatku sajah 6x
Bunyi BB Morgan. Telfon dari Rafael. Morgan mengangkatnya dengan ogah-ogahan.
" Apa Raf?" tanya Morgan malas.
" Lo dimana?" tanya Rafael.
" Di homenya Jihan." jawab Morgan.
" Homenya Jihan? Jihan di Indo Gan? Minta alamatnya donk." ucap Rafa semangat.
" Deket home kita kok. Nanti sepulang sekolah gw ajak lo. Gw lagi mw balik ke Skul." ucap Morgan lalu memutuskan sambungan.
' Ganggu aja.' batin Morgan kesal.
" Gw balik ke Skul dulu ya!" ucap Morgan.
" Hati-hati ya Gan!" ucap Jihan. Morgan mengangguk lalu pergi.
@ IOA
Setelah Morgan memarkirkan mobilnya. Dy masuk ke skul. Saat enak-enak jalan dy melihat foto di Mading. Morgan kaget.
" Ha? Siapa sih yang nempel foto ini di Mading? Kok ada foto Bisma nyium Ella?" ucap Morgan bingung dan kaget melihat foto Bisma mencium Ella yang terpajang di Mading.
" Gw harus bilang ke yang lain." ucap Morgan lalu pergi ke Ruang. Vier Prince.
@ Rg. Vier Prince
" Bis, kok ada foto lo sama Ella sih di Mading?" tanya Morgan kepada Bisma yang tadinya sibuk ngelamun.
" Ha? Gw sama Ella? Kok bisa?" tanya Bisma nggak ngerti.
" Lha kok malah lo tanya ke gw? Lo aja gak tw, apalagi gw." ucap Morgan.
" Mending kita lihat aja ke Mading." ucap Dicky. Lalu mereka ber4 pergi ke Mading.
@ Black Cafe
Cafe ini milik Ella n Reza. Tapi Cafe ini khusus buat orang penting di dunia Gelap (tw kan madsudnya?). Jadi nggak sembarang orang bisa keluar-masuk sembarangan di Cafe ini. Ella duduk di kursi depan tempat Bartender.
" Siang boss! Tumben mampir?" tanya si Bartender.
" Lagi pengen aja. Si Tyo mana?" tanya Ella pada si Bartender yang bernama Cakka itu.
" Tuh!" ucap Cakka menunjuk seorang cowok yang sedang duduk sambil sibuk dengan IPadnya.
" Oh thanks ya. Oh iya, buatin gw Wine yang biasanya ya." ucap Ella.
" Sip." ucap Cakka. Ella menghampiri cowok yang disebut Tyo itu.
" Untung lo ada disini." ucap Ella lalu duduk di depan Tyo.
" Eh ada Boss, ada yang bisa gw bantu Boss?" tanya Tyo.
" Ada. Tolong lo cari tw data cewek ini." ucap Ella sambil memperlihatkan foto Sivia.
" It's easy. Bentar Boss!" uap Tyo lalu berkutat serius dengan IPadnya.
" Ini Boss, Rose Wine yang Boss minta." ucap Cakka sambil menaruh segelas Wine di meja.
" Thanks ya." ucap Ella. Cakka mengangguk lalu pergi balik ke tempatnya semula.
" Nah ini data tentang cewek yang ada di foto pertama Boss. Sivia Azizah. Dy anak tunggal dari pengusaha kaya Gabriel Stevent Damanik dan anak dari desainer terkenal Angelica Martha Pieters. Ngefans berat sama Bisma, Vier Prince. Hobi shopping. blablablabla......" jelas Tyo.
" Anak tunggal dari Gabriel Stevent Damanik lo bilang?" tanya Ella lalu meneguk Rose Wine.
" Iya boss." jawab Tyo. Ella tersenyum mendengar jawaban Tyo.
" Oke. Gw punya satu tugas buat lo. Tugas penting." ucap Ella.
" Apa itu Boss?" tanya Tyo penasaran.
" Bikin perusahaan DAMANIK bangkrut. Lo hack aja data-data perusahaan itu. Gw kasih waktu 2 hari." ucap Ella.
" Oke. Kayaknya dalam 1 hari juga gw bisa Boss." ucap Tyo sombong.
" Oke. Dalam 1 hari." ucap Ella lalu meneguk kembali Rose Winenya.
@ Kelas Vier Prince
" Hm... bosen gw. Eh Niz, keluar yuk!" ajak Rahma.
" Ayo! Gw juga bosen di kelas mulu." ucap Raniz. Lalu Rahma dan Raniz keluar kelas. Di koridor Rahma dan Raniz melihat banyak murid berkerumun di depan papan Mading.
" Ada apaan sih Niz?" tanya Rahma. Raniz hanya mengangkat ke dua bahunya menandakan dy gak tw.
" Lihat aja yuk!" ajak Raniz. Lalu Rahma dan Raniz menerobos kerumunan itu. Akhirnya mereka melihat foto Bisma yang mencium Ella. Rahma tak kuas melihatnya. Hatinya sakit.
' Kenapa rasanya hati gw sakit banget liat foto ini? Bisma kan bukan siapa-siapa gw. Apa gw suka sama Bisma?' batin Rahma bingung dan sedih. Raniz yang melihat Rahma sedih jadi bingung.
" Lo knp Rah?" tanya Raniz.
" Gak gw gpp. Cabut yuk!" ucap Rahma lalu tersenyum paksa. Walaupun bingung, Raniz mengikuti ajakan Rahma. Mereka berdua pergi ke taman belakang sekolah.
@ Taman Belakang Sekolah
Rahma menekuk kakinya dan tangannya memeluk kakinya yang ditekuk itu.
" Lo kenapa Rah? Lo sedih ngelihat foto itu? Lo jealous?" tanya Raniz lalu duduk di sebelah Rahma.
" Mungkin." jawab Rahma.
" Kok mungkin?" tanya Raniz yang tidak puas dengan jawaban Rahma.
" Mungkin aja gw jealous. Tapi gw sadar, gw gak sebanding sama Bisma." ucap Rahma.
" Lo kok ngomong gitu sih? Kalo lo suka atw cinta sama Bisma lo nggak boleh gitu Rah. Lo harus memperjuangkan cinta lo." ucap Raniz.
" Gak Niz. Gak bisa. Gw emang suka sama Bisma. Tapi Bisma gak. Dan gak akan pernah suka sama gw. Banyak cewek yang lebih sebanding dengan Bisma drpd gw." ucap Rahma lalu utup mukanya dengan kedua tangannya.
" Mana sih Rahma yang selalu optimis? Yang selalu semangat ngedapetin apa yang dy mw? Kok lo berubah gini sih Rah? Semangat dong ngedapetin cinta lo!" ucap Raniz.
" Maaf, gw emang udah berubah. Gw bukan Rahma yang dulu lagi." ucap Rahma. Dy menangis.
@ Mading
" Minggir! Minggir!" suruh Rafa dan Morgan. Murid-muris yang berkerumun di depan Mading memberi jalan ke 4 prince itu.
" Tuh kan Bis, kok jadi kayak gini sih?" tanya Morgan.
" Gw gak tw." jawab Bisma seadanya. Bisma mencopot (apa dah tuh bahasanya?) foto itu.
" Siapapun yang majang foto ini gak akan gw biarin bisa bebas di skul ini." ucap Bisma sinis.
Bersambung....
Apakah Ella akan mendapatkan bukti yang dimadsud Rangga?
Apa perusahan keluarga Sivia akan berhasil dibangkrutkan Tyo sesuai dengan rencana Ella?
Apa dengan kedatangan Jihan, Ayu, dan Windya akan membongkar identitas pembunuh adik Bisma?
Apa Dicky akan melakukan syarat yang diberikan Ilham?
Apakah Rahma akan memperjuagkan cintanya pada Bisma?
Siapakah orang yang majang foto itu di Mading?
By : Elvina