Rabu, 29 Januari 2014

Adventure of Our Lives (Part 3)

Share it Please

" Lho? Lo kok disini?" tanya Bisma.

" Emang gak boleh? Ini kan skul gw." jawab seorang cowok yang adalah Dicky.

" Emang udah selesai?" tanya Bisma.

" Udah. Semua beres." jawab Dicky.

" Lo sapa?" tanya Bisma sambil nunjuk seorang cewek yang tadi bermain piano sambil nyanyi bareng Dicky.

" Namanya Ella. Adik kelas kita. Dia jago main piano lho." jawab Dicky.

" Kebeneran. El, lo bisa gabung di band gw gak? Kita butuh keyboardist." pinta Rahma.

" Boleh kak." ucap Ella.

" Eh gimana nih. Katanya mw nantang gw nyanyi? Jadi gak?" tanya Bisma.

" Eh iya. Jadi donk." jawab Rahma.

" Tolong ya El, Dick." pinta Bisma. Ella n Dicky hanya mengangguk lalu Ella menuju piano n Dicky mengambil saxophone.

" Kalian duet aja gimana?" usul Dicky.

" Iya. Bener tuh. Pasti seru." ucap Ella.

" Oke siapa takut." ucap Bisma n Rahma barengan.

" Cie.. samaan nih." goda Dicky.

" Udah ah. Lagu apa nih?" tanya Bisma.

" Lagu Cinta Kita aja. Lagunya Shiren n Teuku Wisnu." jawab Ella.

" Iya. Bagus tuh lagu." ucap Dicky.

" Oke." ucap Rahma. Lalu Ella n Dicky memainkan alat musik mereka. Bisma n Rahma menyanyi.

(Bisma) Inilah aku apa adanya
Yang ingin membuatmu bahagia
Maafkan bila ku tak sempurna
Sesempurna cintaku padamu


(Rahma) Ini cintaku apa adanya
Yang ingin selalu di sampingmu
Ku tahu semua tiada yg sempurna
Di bawah kolong langit ini


(Bisma n Rahma) Jalan kita masih panjang
Ku ingin kau selalu disini


(Bisma n Rahma) Biar cinta kita tumbuh harum mewangi
Dan dunia menjadi saksinya
Untuk apa kita membuang-buang waktu
Dengan kata kata perpisahan


(Bisma n Rahma) Demi cinta kita aku akan menjaga
Cinta kita yg telah kita bina
Walau hari terus berganti hari lagi
Cinta kita abadi selamanya


(Bisma n Rahma) Jalan kita masih panjang
Ku ingin kau selalu disini


(Bisma n Rahma) Biar cinta kita tumbuh harum mewangi
Dan dunia menjadi saksinya
Untuk apa kita membuang-buang waktu
Dengan kata kata perpisahan


(Bisma n Rahmi)Demi cinta kita aku akan menjaga
Cinta kita yg telah kita bina
Walau hari terus berganti hari lagi
Cinta kita abadi selamanya

" Wow, suara kalian bagus banget. Hebat!" puji Ella.

" Permainan piano lo juga bagus La." puji Bisma.

" Bruk!" Tiba-tiba Dicky pingsan.

" Eh, Kak Dicky. Kak Bisma bawa Kak Dicky ke UKS cepet!" ucap Ella cemas.

" Eh iya." ucap Bisma cemas. Lalu Bisma membawa Dickyke UKS.

@ UKS
Dicky sedang istirahat di UKS. Dia udah diperiksa ama dokter sekolah. Bisma sedang nungguin Dicky sadar. Ella n Rahma udah pergi duluan karena disuruh Bisma.

" Bisma." ucap Dicky yang baru sadar.

" Iya gw disini. Nih minum obatnya." ucap Bisma sambil memberikan beberapa bungkus obat. Mungkin ada sekitar 6 bungkus obat.

" Banyak banget. Ogah ah!" tolak Dicky.

" Kalo lo gak mw, gw bunuh lo trus gw cincang tubuh lo. Udah minum aja obatnya." paksa Bisma. (Kalo maksa sadis amat)

" Ogah!" ucap Dicky.

" Ya udah terserah. Tapi jangan salahin gw kalo tubuh lo sakit lagi. Gw udah meringatin." ucap Bisma. Lalu terpikir di otak Dicky saat dy meronta kesakitan karena penyakitnya itu. Akhirnya Dicky mw juga.

" Ya deh. Mana?" ucap Dicky. Bisma melempar obat-obatan tu.

" Oh iya. Itu gw ambil di tas lo. Masih baru ya? Nambah obat baru?" tanya Bisma.

" Iya. Jadi 6 deh obatnya. Padahal dulu cuman 4. Kata bokap lo stadium gw nambah." jawab Dicky enteng.

" Ha? Nambah? Beneran?" tanya Bisma kaget. Dicky cuman mengangguk.

" Lo ikut kemo donk Dick." pinta Bisma.

" Ogah! Nanti rambut gw jd rontok, tubuh gw jd tambah cungkring. Fans gw gmn donk?" tolak Dicky.

" Baru kali ini gw ketemu ama orang penyakitan yang lebih mentingin penampilan daripada kesehatan." ucap Bisma sambil geleng-geleng kepala. Dicky cuman nyengir.

" Lo pulang aja deh. Gw gak mw liat lo pingsan lagi. Lo udah capek banget keliatannya." ucap Bisma.

" Tapi nanti gw ada janji ama seseorang." ucap Dicky.

" Ya udah deh. Lo tuh emang gak bisa dibilangin. Pokoknya jangan sampe lo pingsan lagi. Awas!" ucap Bisma.

" Sip!" ucap Dicky.

" Ya udah, gw balik duluan oke." ucap Bisma lalu pergi.

@ Lapangan Basket

" Hy Dick!" sapa seorang cowok.

" Hy!" balas sapa Dicky.

" Bisma gak tw kan kita ketemuan?" tanya cowok itu.

" Tenang aja. Dia gak tw kok. Reza gmn? dy tw gak?" tanya Dicky.

" Gak lah. Kalo tw bisa-bisa besok tinggal mayat gw di lapangan." ucap cowok itu.

" Jangan ngomong gitu ah. Kenapa ya kita harus ketemu sembunyi-sembunyi gini cuman karena sahabat kita saling musuhan?" tanya Dicky.

" Padahalkan itu cuman masalah kompetisi Band. Kalah-menang kan biasa. Setiap kompetisi pasti ada yang menang n ada yang kalah." jawab cowok itu. Cowok itu adalah salah satu personil band Drie Namja. Drie Namja adalah band yang diketuai Reza, musuh bebuyutan Bisma. Tak ada yang tw penyebab pasti kedua cowok yang sama-sama PSIKOPAT itu bermusuhan. Tapi banyak orang yang berpikir bahwa kedua cowok itu bermusuhan karena persaingan di kompetisi band. Tapi ternyata masalahnya bukan hanya itu. Tapi apakah yang ada dibalik permusuhan mereka?

" Eh si Bisma kayaknya udah pingin banget lho bunuh Reza. Gimana kalo kita coba satuin mereka?" usul Dicky.

" Setuju. Lagian gw juga pusing dengerin Reza ngoceh tentang mw bunuh Bisma." ucap Ilham.

" Gw punya rencana nih buat satuin mereka." ucap Dicky.

" Apa? apa?" tanya Ilham. Lalu Dicky membisikan rencananya pada Ilham.

" Bagus tuh ide. Oke kita coba." ucap Ilham. Lalu mereka berdua mengobrol berdua. Ternyata ada sepasang mata yang mengintip mereka.

' Gw bakal gagalin rencana kalian. Reza n Bisma gak bakalan akur.' batin seseorang yang mengintip mereka.

@ Kelas Ella

' Hm.. kok rasanya ada yang aneh ya ama Kak Dicky? Kenapa tadi dy pingsan gitu ya? Trus kenapa gw gak dibolehin Kak Bisma jagain Kak Dicky? Kenapa Kak Bisma kayaknya cemas banget ama keadaan kak Dicky?' pertanyaan itu terus tergiang di pikiran Ella. Tiba-tiba...

" Dor!" seorang cewek mengagetkan Ella. Ella reflek menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang telah mengagetkannya.

" Eh Kak Rahma." ucap Ella. Ternyata ada Rahma datang ke kelasnya. Rahma juga bersama Putry, Raniz, n Fajrina.

" Kenalin La. Ini Raniz, Putry, n Fajrina. Mereka personil band Cinco Girl." ucap Rahma memperkenalkan Raniz, Putry, n Fajrina.

" Jadi lo yang bakal jadi keyboardist di band kita?" tanya Putry.

" Iya kak." jawab Ella.

" Oke deh. Lo tinggal di asrama sekolah atw d rumah?" tanya Fajrina.

" Di rumah kak. Rumah gw di dekat blok sekolah." jawab Ella.

" Wah beneran? Rumah di deket sini kan mahal. Lo tinggal ama bonyok lo?" tanya Raniz.

" Gak kak. Gw tinggal sendiri. Emang kakak-kakak tinggal di asrama?" jawab n tanya Ella.

" Iya dek. Mahal tw beli rumah di sini." Jawab Rahma.

" Gimana kalo kakak tinggal di rumah gw aja? Biar sekalian latian di rumah gw." tawar Ella.

" Nggak malah ngerepotin?" tanya Fajrina.

" Nggak. Malah gw seneng. Jadi ada temen di rumah." jawab Ella.

" Okedeh kalo gitu." ucap Rahma cs.

@ Sore hari
@ Rumah Ella
Putih mendominasi warna rumah Ella bahkan terlalu putih.. dengan kiasan kartu kartu dalam 52-playingcard jack-queen-joker-king -ace. Rahma cs hanya bisa cengo melihat rumah Ella.

" Ayo masuk!" ajak Ella.

" Gimana masuknya?" tanya Fajrina. Fajrina, Putry, Raniz n Rahma cuman bisa bingung. Gak ada gagang pintu di pintu rumah Ella.

"This is only an illusion of a perfect illusion" ucap Ella. Tatapannya kosong.. tangannya menggerayangi permukaan dinding lalu menekan sesuatu. Lalu pintu itu terbuka.

" Kok bisa?" tanya Rahma. Ella hanya mengangkat bahu. Rahma cs hanya dapat memasang wajah bingung.

" Silahkan." ucap Ella. Rahma cs memandang setiap inci rumah Ella. Rumah yang aneh, bukan seperti rumah-rumah pada umumnya. Di kepala mereka tersimpan berbagai pertanyaan tentang sosok Ella, sosok yang aneh bagi mereka.

" Kalian istirahat aja. Di atas ada 5 kamar. Kamar diujung sendiri kamar gw. Sisanya kamar kalian. Kalian pilih sendiri mw di kamar mana." ucap Ella.

" Lo gak istirahat El?" tanya Raniz.

" Gak . Masih ada kerjaan. Kalo ada apa-apa bilang aja ke gw. Gw ada di ruangan gw, sebelah ruang tengah." ucap Ella lalu pergi.

' Aneh.' batin Rahma cs.

@ Rumah Dicky

" Eh Dick, gw ada kerjaan dari bokap. Gw harus ke Sydney sekarang. Besok gw balik waktu pelajaran ke2." ucap Morgan.

" Oke. Hati-hati!" ucap Dicky. Lalu Morgan pergi.

" Dick, si Morgan mana?" tanya Rafael.

" Baru aja pergi. Ada kerjaan dari bokapnya." jawab Dicky.

" Oh.. Eh tadi lo kemana kok telat?" tanya Rafael.

" Mm..mm.. gw.. ada kerjaan dari bokap. Gw.. tadi disuruh meeting ama klien." jawab Dicky agak gugup.

' Kenapa si Dicky gugup gitu? ada yang aneh nih? curiga gw.' batin Rafael.

" Oh gitu." ucap Rafael. Lalu Rafael pergi menuju kamarnya.

' Gw harus selidiki ada apa sebenarnya yang terjadi ama Dicky.' batin Rafael.

@ Kamar Rahma
Rahma cs lagi kumpul nih d kamar Rahma.

" Gw jadi penasaran nih ama Ella. Siapa sih dy sebenarnya?" tanya Raniz.

" Gw juga gak tw." ucap Rahma.

" Eh gi pa nih?" tanya Ella yang tiba-tiba masuk.

" Cuman ngobrol biasa." jawab Fajrina.

" Ella! Ella!" teriak seorang cowok yang langsung nyelonong masuk rumah Ella.

" Eh gw ke bawah dulu ya." ucap Ella.

" Gw ikut." ucap yang lain. Akhirnya mereka ber5 ke bawah.

" Apasih Kak?" tanya Ella.

" Gpp. Cuman mw liat lo dek." ucap cowok itu.

" Reza?" ucap Putry heran.

" Kenapa tuh muka heran gitu?" tanya cowok itu yang ternyata adalah Reza.

" Lo kok bisa kesini? Kok bisa masuk dengan mudah gitu? Lo siapanya Ella?" tanya Rahma.

" Bisa donk kesini.. Gw kan...." ucap Reza.

Sebenarnya apa sih penyakit Dicky?
Apa sebab permusuhan Reza n Bisma?
Apa rencana Dicky n Ilham untuk menyatukan Reza n Bisma?
Siapakah orang yang mengintip Dicky n Ilham yang juga bakal ngerusak rencana mereka?
Apakah rahasia Dicky akan terbongkar oleh Rafael?
Siapa Ella sebenarnya?
Siapanya Ella Reza itu?
Tunggu jawabannya di part selanjutnya...

By: Elvina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Blogroll

Follow The Author