Rabu, 29 Januari 2014

Nyawa Hidupku Chapter 1

Share it Please
Title: Nyawa Hidupku

Author: Elvina Akyas

Main Cast: Jessica, Donghae (HaeSica)

Support Cast: Leeteuk, Lee Sora

Genre: Romance, Angst

Rated : T

Leght: Twoshoot



@ Korea Music Academy

" Siang Jessica Unnie!"

" Jessica sunbae, annyeonghaseyo!"

" Apa kabar sunbae?" semua murid menyapa seorang yeoja cantik bernama Jessica. Namun Jessica tidak membalas sapa itu. Dengan cueknya dia terus berjalan. Dia adalah anak pemilik sekolah ini. Semua murid dan guru-guru menghormatinya. Dia juga seorang penyanyi dan musisi yang terkenal. Dia yeoja yang cuek dan terkesan tidak peduli dengan segala yang ada di sekitarnya. Yang dia pedulikan hanya MUSIK. Jika ada yang mengganggunya maka dia akan membalasnya dengan lebih kejam, karena itu dia sangat ditakuti oleh semua orang yang mengenalnya. Tapi tidak untuk seorang DONGHAE. Seorang aktor dan personil boyband yang nggak pernah lelah mengusik kehidupan Jessica. Seperti saat ini....

" Siang Princess Jessica. Makin hari makin cantik aja." goda Donghae saat Jessica masuk ke kelas. Donghae dan Jessica memang satu kelas. Jessica mengabaikan Donghae, baginya sudah biasa Donghae menggodanya. Jessica duduk di bangkunya. Donghae menghampiri bangku Jessica.

" Jangan cuek gitu dong. Masa namja setampan Donghae dicuekin." ucap Donghae.

" Diem lo." ucap Jessica kesel.

" Jangan kesel atuh Princess." ucap Donghae.

" Tau deh. Mending lo balik deh ke bangku lo. Bentar lagi bel." ucap Jessica emosi.

" Siap Princess." ucap Donghae lalu duduk di bangkunya yang ada di belakang Jessica.

" Teet! Teet! Teet!" bunyi bel masuk. Seorang guru masuk ke kelas. Guru itu menjelaskan materi pelajaran. Donghae tidak memperhatikan pelajaran, dia malah enak-enak main penghapus. Dia melempar-lempar potongan penghapus ke rambut Jessica.

" DONGHAE!!" Teriak Jessica marah. Dia berdiri dan berbalik ke belakang.

" Ada apa Jessica? Apa perlu pelajaran saya kosongkan?" tanya sang Soengsangnim. Semua menatap Jessica penuh harap agar dia mengosongkan pelajaran. Sebagai anak pemilik sekolah tentu saja dia berhak mengosongkan pelajaran.

" Sepertinya pelajaran hari ini lebih baik di kosongkan saja, Sam." ucap Jessica. Murid-murin bersorak senang.

" Baiklah. Kalau begita saya permisi. Selamat siang." pamit sang guru lalu beranjak keluar dari kelas. Jessica yang sudah putus asa menghadapi Donghae, akhirnya keluar dari kelas dan memutuskan pergi ke Ruang Musik. Donghae mengikutinya.

@ Ruang Musik

" Maaf Princess, gue gak madsud tadi. Gue cuman bercanda." ucap Donghae.

" ....." Jessica hanya diam. Dia beranjak menuju sebuah grand piano.

" Princess, maafin gue ya?" pinta Donghae lalu duduk di kursi piano yang juga diduduki Jessica.

" Capek gue ngurusin lo." ucap Jessica marah.

" Gue kan cuman bercanda." ucap Donghae.

" Tapi kenapa harus gue? Banyak murid lain kan?" tanya Jessica. Tangannya mulai menari-nari menekan tuts-tuts piano.

" Sebenarnya gue suka sama lo, Jes. Gue selalu jailin lo, karena gue pingin dapet perhatian lo." ucap Donghae. Jessica menghentikan permainan pianonya. Dia menatap Donghae tak percaya.

" Hahaha.... lo mau ngerjain gue lagi ya? Basi tau!" ucap Jessica lalu sibuk kembali dengan grand piano yang ada di depannya itu.

" Gue serius, masa gue ngerjain lo sih." ucap Donghae meyakinkan Jessica.

" Kalo gitu buktiin." ucap Jessica tanpa berpaling dari pianonya.

@ Malam Harinya
@ Rumah Jessica@ Kamar Jessica

" Sebenarnya gue suka sama lo, Jes. Gue selalu jailin lo, karena gue pingin dapet perhatian lo."

Kata kata Donghae tadi siang selalu tergiang-giang di pikiran Jessica.

" Donghae suka sama gue? Ini pasti cuman lelucon deh. Dia kan suka banget ngerjain gue." ucap Jessica yakin. Dia membaringkan tubuhnya di tempat tidur.

" Tapi kalo dia serius gimana? Kalo dia beneran suka sama gue gimana?" ucap Jessica ragu.

" Ahh... ngapain juga gue mikirin itu. Mending gue main piano aja deh." ucap Jessica lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju sebuah piano yang ada di pojok kamarnya.

@ Rumah Donghae
@ Balkon Kamar Donghae
Donghae sedang melamun sambil memandang langit. Menurutnya langit itu punya sejuta jawaban atas semua masalah kita, hanya dengan memandangnya saja.. kita dapat tenang, apalagi jika kita memanggilnya dan bercerita padanya"
Terdengar gila memang jika kita berkata, ‘bercerita pada langit’ namun percayalah, itu dapat membuatmu tenang..

" Langit, apa salah gue suka sama dia? Apa bisa gue buktiin cinta gue? Apa dia percaya?" ucap Donghae bertanya-tanya.

" Apa yang harus gue lakuin biar dia percaya?" ucap Donghae. Lalu dia teringat sesuatu. Dia ingat, dia punya kartu nama Manajer Jessica, mungkin dia bisa meminta bantuan manajer Jessica. Dia mencari kartu nama manajer Jessica di lacinya.

" Ini dia." ucap Donghae. Lalu Donghae mengambil Hp-nya, dia menelfon manajer Jessica. Setelah cukup lama mengobrol, Donghae memutuskan sambungan. Donghae tersenyum senang. Dia yakin rencananya kali ini pasti berhasil.


@ Hari Minggu pagi
@ Rumah Jessica

" Tiin.. Tiin..." bunti klakson mobil.

" Siapa sih?" ucap Jessica bingung. Dia bergegas ke luar rumah.

" Jiah... ni anak lagi." ucap Jessica kesel melihat mobil Donghae ada di depan rumahnya. Donghae keluar dari mobilnya dan berjalan menghampiri.

" Pagi Princess!" sapa Donghae lalu tersenyum manis ke Jessica.

" Ngapain lo kesini?" tanya Jessica jutek.

" Mau  nganterin Princess. Kata manajer Princess, Princess mau syuting VC baru. Donghae anterin ya?" jawab dan tanya Donghae. Semalam dia memang menelfon manajer Jessica untuk bertanya jadwal Jessica hari ini.

" Gue bisa berangkat sendiri." ucap Jessica.

"Gak boleh. Pokoknya Princess harus mau dianterin Donghae." ucap Donghae maksa. Donghae menarik Jessica masuk ke mobilnya.

@ Mobil Donghae

" Gue kan nggak mau kok lo maksa sih." ucap Jessica.

" Biarin." ucap Donghae. Lalu Donghae menyalakan mobilnya dan ngebut menuju lokasi syuting VC Jessica.

" Donghae! Pelanin! Jangan ngebut." suruh Jessica.

" Salah ndiri tadi gak mau dianterin." ucap Donghae.

" Donghae!!" teriak Jessica.

" Iya, iya gue pelanin, tapi ada syaratnya." ucap Donghae lalu tersenyum nakal.

" Apaan?" tanya Jessica.

@ Lokasi syuting

Jessica dan Donghae sampai di lokasi syuting. Jessica berjalan dengan muka di tekuk (wah gimana nekuknya tuh? Emang origami gitu?) karena takut Donghae ngebut-ngebut, akhirnya dia harus nerima syarat Donghae. Donghae minta supaya dia dapet peran juga di VC-nya, mau nggak mau ya dia terima deh.

' Dia kan aktor, gak mungkin lah bikin VC gue ancur.' batin Jessica berpikir positif. Jessica dan Donghae duduk di meja putih berbentuk oval bersama orang-orang yang terlibat dalam pembuatan VC. Sebelumnya Jessica sudah berbicara kepada manajernya tentang permintaan Donghae itu. Pak Sutradara mulai membicarakan tentang VC. Karena Jessica dan Donghae  yang jadwalnya padat kayak beton, jadi syuting Video Clip di perpanjang jadi 4 hari. Selama Pak Sutradara berbicara, Jessica tidak memperhatikan. Dia malah sibuk melototin Donghae yang sedaritadi mengganggunya. Yang godain lah, mainin rambutnya lah, dan hal lain yang bikin Jessica kesel. 

" Kamu setuju kan Jessica?" tanya Pak Sutradara tiba-tiba. Jessica yang sedari awal tidak memperhatikan hanya mengangguk-ngangguk setuju.

" Baiklah kita mulai saja syutingnya." ucap Pak Sutradara. Lalu Donghae, Jessica dan beberapa pemeran VC bersiap-siap.

" Lama amat sih Princess?" tanya Donghae yang sudah siap dengan seragam pemain basketnya. Jessica yang menghadap berlawanan dengan Donghae, membalikkan tubuhnya. Matanya berbinar, dia tidak menyangka Donghae ternyata sangat tampan. Kenapa dia baru sadar sekarang?

" Kok ngeliatin gue kayak gitu sih? Ada yang aneh ya?" tanya Donghae. Jessica hanya menggeleng-gelengkan kepala.

" Ah.. eng.. eng..enggak kok. Enggak ada yang aneh." jawab Jessica yang mulai salting.

" Oh ya udah. Cepet ya!" ucap Donghae yang lalu menghampiri pemain-pemain VC yang lain.

' Ternyata Donghae itu ganteng banget ya? Kenapa baru nyadar ya gue? Eh... kok gue jadi terpesona sih sama dia? Nggak! Nggak boleh! Apa deh.' batin Jessica bingung.

Setelah semua pemain siap, semua berkumpul.

" Jadi nanti ceritanya Donghae dan tim basketnya lagi latihan. Jessica dan anak-anak cheerleader nyemangatin. Jessica ngelihatin Donghae yang lagi main. Waktu istirahat, Jessica ngasih sebotol minuman tuh ke Donghae. Sebagai ucapan terima kasih, Donghae nyium pipinya Jessica. Ngerti kan?" tanya Pak Sutradara stelah menerangkan.

" Ha? dicium Donghae?" tanya Jessica gak terima.

" Iya. Bukannya kamu tadi sudah setuju?" jawab dan tanya Pak Sutradara.

" Kapan?" tanya Jessica.

" Tadi saat rapat, kamu kan mengangguk stuju." jawab Pak Sutradara. Mau nggak mau dia harus ngelakuin deh.

Syuting dimulai. Donghae sedang beraksi di lapangan. Jessica memandangi Donghae terpesona, tapi ini bukan akting, dia benar-benar terpesona dengan aksi Donghae di lapangan. Lalu dia memberikan sebotol air kepada Donghae. Lalu Donghae mencium pipi Jessica. Jessica merasa jantungnya berdetak lebih cepat.

' Kenapa gue jadi gini sih? Apa gue mulai suka sama Donghae?' batinnya.

" Oke! Bagus! Kita break sebentar." ucap Pak Sutradara. Setelah break sebentar, mereka melanjutkan syuting. Setelah jam 3 sore, syuting selesai. Donghae mengantar Jessica ke rumahnya.

" Sampai jumpa besok ya!" ucap Donghae lalu pergi pulang.

" Ah! Donghae!" teriak histeris Jessica sambil berjalan masuk ke rumahnya.

@ Syuting hari ke-4 (Maaf ya dicepetin)

" Jadi hari ini konsepnya kalian berdua jalan berdua di  mall. Terus kalian makan siang. Nah waktu makan siang itu Donghae ngasih Jessica bunga mawar dan nembak Jessica. Trus Jessica nerima. Reflek, Donghae meluk Jessica n nyium pipinya Jessica sebagai ucapan terimakasih." Jelas Pak Sutradara. Jessica dan Donghae hanya mengangguk-ngangguk mengerti.

Syuting dimulai....

Donghae dan Jessica berjalan berdua di Mall. Lalu Donghae mengajak Jessica makan siang. Saat makan, Donghae memberikan setangkai bunga mawar putih.

" Ini buat kamu." ucap Donghae. Jessica menerimanya.

" Thanks ya." ucap Jessica.

" Mm... Jessica, would you be my girlfriend?" tanya Donghae. Jessica menatap Donghae.

" Yes, i would." jawab Jessica. Donghae segera memeluk erat Jessica, dan mencium pipinya.

" Thanks, my princess." ucap Donghae.

" Yeah! Bagus! Akhirnya syuting VC selesai. Terima kasih buat semua yang terlibat dalam pembuatan VC ini." ucap Pak Sutradara.

" Akhirnya selesai juga. Males gue syuting sama namja rese kayak lo." ucap Jessica pada Donghae yang sedang berdiri di sebelahnya.

" Males atau suka?" goda Donghae.

" Ya males lah. Kayak gak ada aktor lain aja. Ngapain juga lo yang jadi model VC gue." omel Jessica.

" Iya, iya. Pulang yuk! Gue anterin." ucap Donghae.

" Ya iyalah lo nganterin, yang jemput gue kan lo, jadi yang mulangin gue juga lo." ucap Jessica.

" Hm.. ternyata Princess Jessica ini cerewet banget ya. Baru tau." ucap Donghae.

" Udah diem! Anterin gue pulang." ucap Jessica. Lalu Donghae mengantar Jessica pulang ke rumahnya.

@ Besoknya
@ Korea Music Academy
@ Kelas

" Pagi Princess, pacar gue ini sukanya jutek ya kalo ada gue." ucap Donghae.

" Pacar? Gue gak pernah ngerasa jadian sama lo deh." tanya Jessica nggak ngerti.

" Lha kemarin? Lo kan nerima gue jadi pacar lo. Gue ngasih mawar putih lagi." ucap Donghae. Jessica menimpuk Donghae dengan buku kamusnya yang tebelnya minta ampun.

" Itu kan cuman akting." ucap Jessica lalu kembali duduk manis di bangkunya,

" Tapi lo suka kan? Ngaku deh. Lo udah suka sama gue kan?" goda Donghae.

" Eng... eng.. enggak tuh. Gue.. gue... nggak ada perasaan apa-apa ke lo." ucap Jessica terbata-bata.

" Ah.. ngaku deh. Kalo lo nggak suka sama gue kok ngomongnya terbata-bata gitu?" goda Donghae.

" Iya. Iya. Gue suka sama lo. Puas?" jawab Jessica kesel.

" Kalo gitu lo mau kan jd pacar gue?" tanya Donghae. Jessica mencium pipi kanan Donghae.

" Ya. Gue mau." ucap Jessica. Akhirnya mereka berdua resmi jadian.

@ Siangnya
@ Mall
@ Bioskop
Donghae dan Jessica janjian mau nonton bareng.

" Mau nonton apa?" tanya Donghae sambil ngerangkul Jessica.

" Harry Potter. Kita noton itu ya?" pinta Jessica. Donghae hanya mengangguk setuju.

" Donghae beliin tiket dulu ya." ucap Donghae melepaskan rangkulannya dan pergi ke antrian tiket.

@ Film Dimulai (Dicepetin lagi ya)
Mereka duduk di barisan depan. Soalnya ticketnya tinggal yang barisan depan. Jessica dengan serius memperhatikan film itu. Donghae merasa kepalanya sangat sakit. Dia merogoh-rogoh sakunya, mencari obat untuk sedikit menghilangkan rasa sakitnya itu. Tapi dia tidak menemukannya. Dia mulai mencari di dalam tasnya.

' Kenapa di saat kayak gini sih? Semoga Jessica gak liat gue lagi kesakitan.' batin Donghae sambil berusaha mencari obatnya.

' Sial! gue gak bawa obat itu. Oh god, please help me!' batin Donghae menahan sakit. Darah mulai keluar dari hidungnya.

@ Film selesai
Semua penonton keluar dari Rg Teater, termasuk Donghae dan Jessica.

" Lho Donghae, kok lo mimisan sih?" tanya Jessica khawatir melihat Donghae mimisan.

" Eh... em.. gpp kok. Mungkin gara-gara gue kecapean aja. Jadwal gue padat. Maklum, artis populer hehe..." ucap Donghae.

" Narsisnya kumat deh. Ya udah deh, jaga kesehatan ya. Jangan kecapean. Kita pulang aja yuk. Kasihan lo." ucap Jessica. Donghae mengangguk.

@ Rumah Jessica

" Makasih ya Donghae, sampai jumpa besok!" ucap Jessica.

" Sampai jumpa besok!" ucap Donghae lalu berlalu ke rumahnya.

@ Besoknya
@ IMA
@ Ruang Musik
Donghae dan Jessica sedang memainkan piano bersama. Tiba-tiba dia merasakan kepalanya terasa sangat sakit. Darah keluar dari hidungnya.

' Please jangan sekarang. Gue lagi sama Jessica. Please, God! Jangan sekarang.' ucap Donghae dalam hati. Tapi Donghae malah merasakan makin lama terasa semakin sakit.

" Aarrghh!!!" Erang Donghae. Jessica yang kaget langsung menoleh ke Donghae. Jessica kaget melihat Donghae yang sepertinya sudah sangat kesakitan.

" Donghae, lo kenapa?" tanya Jessica panik.

" Nggak apa-apa. Jangan panik gitu donk." ucap Donghae mencoba tersenyum. Tapi ternyata dia sudah nggak tahan lagi.

" Arghh... Sakit Princess." ucap Donghae tak tahan. Tubuh Donghae mulai berkeringat.


" Bentar ya Donghae. Gue cari bantuan." ucap Jessica. Dia memanggil siapa saja yang ada di sekitar Rg. Musik. Donghae di bawa ke RS.

To be Continued
By: Elvina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Blogroll

Follow The Author