Rabu, 29 Januari 2014

Our Life, Our Problem, and Our Love (Part 1)

Share it Please

@ Rumah Keluarga Tanubrata
@ Ruang Musik
Terlihat sepasang suami-istri yang sedang bernyanyi bersama sambil diiringi alunan piano yang dimainkan seorang anak lelaki mereka.

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Karena hati telah letih

Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati Oh……..
Bayangmu seakan-akan …………

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu oh………..
Kau seperti udara yang kuhela kau selalu ada
Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang dan sepi

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu oh………..
Kau seperti udara yang kuhela kau se..

Tiba-tiba Rafael, anak laki-laki yang tadinya memainkan piano, menghentikan permainannya setelah melihat seorang anak kecil yang mengintip mereka.

" Pa, Ma, udahan dulu ya. Rafa capek." ucap Rafael lalu beranjak meninggalkan ruangan itu. Saat di depan pintu, dia menatap anak kecil laki-laki yang mengintip mereka dengan tatapan benci. Anak kecil itu adalah adiknya. Rafa pergi ke kamarnya. Si anak kecil itu hanya bisa melihat dengan tatapan sayu Rafa yang berjalan ke kamarnya. Dy juga kembali ke kamarnya.

@ Kamar Adik Rafa

Adik Rafa itu merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Dy memasang earphone ketelinganya. Mendengarkan musik, hanyalah satu-satunya cara untuk menghibur dirinya.

Alvin Jonathan Tanubrata, seorang anak laki-laki yang terlahir bisu. Karena Alvin bisu, kedua orang tuanya, begitu juga Rafael sangat membencinya. Keluarga Tanubrata, sebuah keluarga yang semua keturunannya adalah musisi dan penyanyi terkenal. Dan, hal itu yang membuat Rafa dan keluarganya tidak menyukai Alvin. Bagi mereka, Alvin itu anak yang tidak diinginkan, karena dia BISU. Bisu berarti tidak bisa menyanyi.Dan itu sama saja merusak citra keluarga Tanubrata. Bahkan, mereka merahasiakan identitas Alvin sebagai ANGGOTA KELUARGA TANUBRATA.

Alvin menatap foto orang tua dan kakaknya.

' Kapan kalian nganggap Alvin keluarga kalian?' batin Alvin sedih.

@ Sebuah Rumah

" PRANG!" Bunyi kaca pecah dari ruang keluarga.

" Mama harus percaya sama papa, papa itu gak ada apa-apa sama wanita itu." ucap seorang lelaki kepada istrinya.

" Udahlah Pa, mama lihat pake mata kepala mata mama sendiri. Dan ini bukan pertama kalinya pa, papa udah berulang kali jalan sama wanita itu bahkan dengan wanita lain." ucap sang istri.

" Asal mama tau ya, bukannya mama juga sering jalan dengan lelaki lain? Mama pikir papa gak tw?" ucap sang suami.

@ Kamar
Seorang cewek menangis di pelukan kakak cowoknya. Sedih, melihat kedua orang tuanya bertengkar setiap hari.

" Kak, Rahma takut, Papa sama mama kok berantem terus sih?" ucap si cewek itu. Cewek itu bernama Rahma.

" Rahma gak perlu takut ya, ada kakak disini. Rahma tidur aja ya, udah malem, besok sekolah kan?" ucap kakak Rahma yang bernama Morgan. Morgan melepas pelukan Rahma.

" Rahma gak bisa tidur kalo ngedenger papa sama mama berantem kak." ucap Rahma. Morgan mengambil handphone dan earphone Rahma. Lalu memberikannya ke Rahma.

" Rahma dengerin musik aja. Bisa tidur kan kalo ngedenger musik?" tanya Morgan. Rahma mengangguk.

" Makasih kak." ucap Rahma.

" Iya. Kakak balik ke kamar kakak ya?" izin Morgan.Rahma mengangguk.

" Nice dream dek." ucap Morgan lalu pergi meninggalkan kamar Rahma.

@ Keesokan Harinya
@ Rumah Morgan-Rahma
Rahma dan Morgan sibuk bersiap-siap sekolah. Ortu mereka? Udah pergi kerja dari pagi banget. Maklum ortu mereka WORKMANIAK.

" Dek, kamu berangkat sendiri ya. Kakak ada rapat OSIS jadi harus berangkat pagi." ucap Morgan sambil mengikat tali sepatunya bersiap-siap berangkat sekolah.

" Iya kak. " ucap Rahma sambil sibuk mengolesi selai diatas rotinya.

" Kakak berangkat dek!" ucap Morgan.

" Hati-hati kak!" ucap Rahma lalu memakan rotinya. Setelah selesai sarapan dan meyelesaikan kegiatan rutinnya sebelum berangkat sekolah, akhirnya dy pergi dengan mobil ferrari hitamnya. Rahma menyetir sambil mendengarkan musik dari HandPhone-nya.

" BRAK!!" Karena tidak berkonsentrasi menyetir, dy menabrak seorang cowok yang juga satu sekolah dengannya. Rahma keluar dari mobilnya, dy kaget melihat orang yang dy tabrak.

' Mati gw! Yang gw tabrak itu..........'

@ Tanubrata Music School
Morgan sedang rapat dengan anggota OSIS lain di Ruang OSIS. Morgan dan Rahma satu sekolah. Bedanya Rahma masih kelas X sedangkan Morgan sudah kelas XII. Morgan dan Rahma bersekolah di Tanubrata Music School, sekolah milik keluarga Tanubrata alias keluarga Rafael.

@ Setelah Rapat
@ Kelas Morgan
Setelah rapat, Morgan masuk ke kelasnya. Dy duduk dengan seorang cowok bernama Dicky. Seorang penyanyi dan model yang terkenal banget. Bahkan cowok yang namanya Dicky itu udah go international. Morgan duduk di sebelah Dicky, Dicky hanya menoleh sebentar lalu dengan cueknya dy memalingkan mukanya ke arah mejanya yang penuh dengan kertas-kertas partitur. Karena sebentar lagi bel, Dicky membereskan kertas-kertas partitur itu dan memasukkannnya ke tasnya.

' Kebiasaan!' batin Morgan sambil melihat Dicky yang sibuk membereskan kertas-kertas partitur.(Gak malah bantuin malah ngelihatin doang)

Lalu dari depan pintu, terlihat Rafael yang datang. Semua guru, karyawan, dan murid memberi salam ke Rafael. Termasuk juga Morgan dan semua penghuni kelas itu kecuali Dicky. Sebenarnya, Dicky itu sepupu Rafael, jadi dy ngerasa nggak perlu ngasih salam ke Rafael. Rafael dan Dicky itu deket banget, udah kayak saudara kembar deh, kemana-mana selalu berdua di skul.

Rafael masuk ke dalam kelas, dy meletakkan tasnya di bangku pojok depan kelas, sebenarnya itu bukan bangkunya, tapi sebagai ANAK PEMILIK SEKOLAH tentu aja itu hak dy. Lagipula di sekolah itu, gak akan ada yang berani ngelarang dy kan?

Hapuslah air matamu..u..u Kini ku hanya datang untukmu
Memang hidup kadang susah Bikin gelisah ah ah ah ah
Genggamlah tanganku Aku akan selalu
Mendukungmu setiap waktu Curahkan semua kesal amarah lelah
Sampai hilang semua beban itu

Bunyi BB Dicky. SMS dari nyokapnya.

From: Mama
Dick, jemput mama sama papa ya di Bandara
Jangan lama-lama

Dicky mengambil tasnya dan menghampiri Rafael.

" Raf, gw izin hari ini. Gw mw jemput bonyok di Bandara." ucap Dicky.

" Pergi aja."  ucap Rafael. Dicky beranjak pergi menuju Bandara.

@ Bandara

Dicky celingak-celinguk nyari kedua ortunya. Akhirnya dy melihat kedua ortunya. Dy segera menghampiri kedua ortunya itu.

" Hai sayang, anak mama ini tambah ganteng aja." ucap mama Dicky. Dicky hanya diam. Sama oratunya aja cuek.

" Ayo pulang, mama sama papa udah capek kan?" ajak Dicky. Mereka bertiga pergi pulang.

Seorang cewek dan seorang cowok berjalan. Si cewek memperhatikan Dicky dan keluarganya.

'Itu Dicky kan?' batin si cewek.

" Hm.. akhirnya kita pulang ke Indonesia juga kak. Gw bakal balesin dendam gw ke dy. Dendam gw ke DICKY." ucap si cewek smabil menatap Dicky sinis.

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Blogroll

Follow The Author