Okay,
ini ff pertama yang aku post di blog ini.
Happy
Reading ALL ^^
Hope
you like it ^^
Title
: Song For My Juliette (MyungZy)
Author
: Elvina Akyas
Main
cast : Kim Myungsoo
Support
cast : Suzy, Kris
Genre
: Fantasy, Romance, Family
Rated: T
Leght
: Chapters
Summary
: Myungsoo, seorang namja yang meninggal saat dirinya akan menyatakan cintanya
pada seorang gadis pujaannya yang sering ia sebut Juliet. Gadis pujaannya itu
bernama Suzy. Sebelumnya ia sudah menyiapkan lagu ciptaannya untuk menyatakan
cintanya kepada Suzy. Tapi takdir berkata lain, sebuah kecelakaan merenggut
nyawanya di hari yang sangat ia tunggu-tunggu itu.
Dia
diberi kesempatan 10 hari untuk menemui gadis pujaannya itu. Tapi ketika
dia kembali untuk menemui gadis pujaannya itu, ia menemukan sebuah kenyataan
pahit yang tidak pernah terbayang di pikirannya. Apa kenyataan pahit itu? Apa
yang akan dilakukan Myungsoo? Apa ia akan tetap menemui Juliet dan menyatakan
cintanya?
_________________________________________________________________________________________________
@
Myungsoo's Home
@
Myungsoo's Room
Seorang
namja yang adalah Myungsoo terlihat sangat sibuk di kamarnya. Di tempat
tidurnya, berserakan pakaian-pakaian, perfume, bunga, gitar, dan barang-barang
lainnya. Dan dimana Myungsoo sekarang? Ah.. dia sedang sibuk di depan kaca.
Merapikan rambutnya, sambil sedikit bernyanyi.
"
JULIETTE! yeolhoneul bachilkkeyo, JULIETTE! jebal nal bada jweoyo, JULIETTE!
dalkomhi jom deo dalkomhage,soksage naui serenade..." nyanyi Myungsoo.
"
Oke, Iam ready. Juliette, tunggu Romeo!" ucap Myungsoo didepan kaca
sambil mengenakan jasnya. Lalu mengambil sebuah kotak cincin yang ada di atas
meja. Dia bergegas keluar dari kamarnya, meninggalkan kamarnya yang sudah
seperti kapal pecah itu.
"
Mau kemana, Myungie?" tanya Kris yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Dia
segera berdiri memandangi sepupunya yang sangat rapi malam ini.
"
Mau tau aja, hyung." ucap Myungsoo sambil menjulurkan lidahnya.
"
Main rahasia-rahasiaan nih? Udah jawab aja." paksa Kris.
"
Ah.. iya,iya. Mm... aku mau nembak Suzy ." ucap Myungsoo sambil
memperlihatkan kotak cincinnya. Kris langsung terdiam mendengar itu. Tapi
beberapa detik kemudian, dia tersenyum lalu mengacak-ngacak rambut Myungsoo.
"
Nae dongsaeng udah gede ya." ucap Kris.
"
Ye...hyung, rambut udah keren-keren, malah dirusak. Ya udah deh hyung, doain Myungsoo
ya?" ucap Myungsoo. Kris hanya mengangguk. Myungsoo berjalan keluar rumah
sambil merapikan rambutnya yang telah diperlakukan semena-mena oleh hyungnya .
Ia pergi ke garasi, dan menaiki motor cagiva hitamnya.
"
Lets go!" ucapnya lalu menghidupkan mesin motornya, dan bergegas pergi.
@
On the way
Myungsoo
mempercepat laju motornya. Sepertinya, ia tidak sabar ingin cepat-cepat bertemu
dengan Juliette-nya.
"
JULIETTE! yeolhoneul bachilkkeyo, JULIETTE! jebal nal bada jweoyo, JULIETTE!
dalkomhi jom deo dalkomhage,soksage naui serenade..." Myungsoo mulai
bersenandung. Karena sibuk bernyanyi, ia tidak terlalu memperhatikan jalan
didepannya. Ia tidak tahu kalau di depan, ada mobil yang melaju dengan
kecepatan tinggi. Dan akhirnya........
"
BBRRRRRAAKKKKKK!!!!" Mobil itu menabrak cagiva Myungsoo. Dengan segera
mobil yang menabrak Myungsoo itu melaju pergi. Tubuh Myungsoo terpental keras.
Kepalanya membentur aspal. Kontak cincin yang tadinya digenggam Myungsoo jatuh
beberapa cm darinya. Myungsoo dalam setengah sadar, mengingat wajah Juliette-nya. Myungsoo
mencoba meraih kotak cincin itu. Tapi percuma, Myungsoo terlalu bayak
kehilangan darah. Dan akhirnya, Myungsoo sudah tak sadarkan diri.
@
Kris and Myungsoo's Home
Stand
by me nal barabwajo
Ajik
sarangeul moreujiman
Stand
by me nal jikyeobwajo
Ajik
sarangae seotooljiman
Hp
Kris berdering. Tertera nama Myungsoo di layar Hp Kris. Dengan segera Myungsoo
menjawab panggilan itu.
"
Yeoboseyo" ucap Kris.
"
Maaf, apa anda keluarga dari pemilik Handphone ini? Pemilik Handphone ini
mengalami kecelakaan. Dan sekarang sedang ada di Rumah Sakit." terdengar
suara seorang yeoja.
"
Mwo? dongsaeng saya kecelakaan? Di RS mana dia dirawat sekarang?" tanya Kris
cemas.
@
RS
Dengan
segera Kris pergi ke RS tempat Myungsoo dirawat. Ia juga menghubungi Suzy,
Juliette-nya Myungsoo untuk juga pergi ke RS.
Mereka
menunggu dengan cemas di luar ruang rawat Myungsoo. Mereka berdua bergetar
parah. Takut akan hal buruk yang mungkin akan terjadi. Suzy sedari tadi hanya
menangis. Kris memeluk Suzy, berharap bisa sedikit menenangkan Suzy, walau dia
pun juga takut.
"
Aku tak ingin kehilangannya, Oppa. Padahal tadi kita udah janji buat ketemu.
Katanya, Myungsoo bakal ngasih kejutan ke aku. Tapi, kenapa? kenapa malah ini
yang terjadi? Aku takut, Oppa. Aku takut." ucap Suzy sambil masih
menangis.
"
Dia gak akan ninggalin kita. Jangan mikir kayak gitu." ucap Kris sambil
mengelus punggung Suzy, berharap itu bisa sedikit menenangkan yeoja itu.
"
Dia bakal tetap disini. Disamping kita, menemani kita, dalam suka ataupun duka.
Myungsoo gak akan pergi. Kamu harus yakin akan itu." ucap Kris lagi.Suzy
yang mendengar, menjadi lebih tenang dari sebelumnya. Dia melepas pelukannya.
"
Oppa benar. Myungsoo gak akan pergi. Demi aku, Demi Kris Oppa, Myungsoo akan
tetap disini." ucap Suzy mencoba meyakinkan diri. Meyakinkan diri kalau
hal yang ditakutkan tidak akan terjadi.
Dokter
keluar dari ruang Myungsoo. Mereka berdua langsung menghampirinya.
"
Gimana dok keadaan Myungsoo?" tanya Kris. Dokter itu menggelengkan
kepalanya.
"
Maaf. Kami sudah melakukan sebisa kami. Tapi ini sudah takdir." ucap sang
dokter. Suzy langsung jatuh terduduk. Kini semua hancur. Semua. Hatinya,
pikirannya, semua hancur. Keyakinan yang tadinya susah-susah ia dirikan,
sekarang sudah roboh seketika.
"
Dok! BILANG INI BOHONG! BILANG DOK!" teriak Suzy frustasi sambil
memukul-mukul tanggannya ke lantai.
"
Maafkan kami." ucap sang dokter.
@
Ruang Rawat
Terlihat
tubuh Myungsoo yang sudah tak bernyawa. Roh Myungsoo keluar dari tubuhnya. Dia
melihat Kris dan Suzy yang sedang menangis menatap tubuhnya. Roh Myungsoo
berdiri di samping tubuh nya yang sudah tidak bernyawa itu. Dia menatap
sekeliling.
"
Dimana aku? Kenapa Kris Hyung dan Suzy nangis?" ucap Roh Myungsoo bingung.
Lalu dia menatap ke samping, melihat tubuhnya di atas kasur.
"
Apa ini? siapa itu? itu aku kan? apa yang sebenarnya terjadi? apa aku udah
mati?" ucap Roh Myungsoo bingung. Ia melihat seorang suster menutupi
tubuhnya dengan kain. Myungsoo kaget. Ia menutup mulutnya sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
"
Aku? Aku udah mati." ucapnya lagi.
"
Kris Hyung! Suzy! aku masih hidup. Aku disini." ucap Roh Myungsoo sambil
berjalan menghampiri kedua orang yang dicintainya itu. Dia mencoba
memeluk mereka, tapi apa yang terjadi? tangannya malah menembus tubuh kedua
orang itu. Myungsoo menatap kedua tangannya. Ia masih tidak percaya dengan yang
terjadi sekarang. Berulang-ulang dia mencoba memeluk lagi, tapi berkali-kali
juga dia menembusnya.
"
Ini sia-sia." ucap roh Myungsoo frustasi. Ia menjatuhkan dirinya di pojok
ruangan rumah sakit itu. Menatap pedih kedua orang yang sedang menangisi
kematiannya. Lalu ia melihat tubuhnya dibawa pergi dari ruangan itu. Kemudian,
ia juga melihat hyungnya mengajak Suzy untuk keluar dari ruangan itu. Kini Myungsoo
tinggal sendiri di ruangan itu. Dia sempat berfikir untuk mengikuti mereka
keluar dari ruangan itu, tapi ia merasa tak akan sanggup melihat tangisan
orang-orang yang dia cintai.
"
Ya, sekarang apa yang akan aku lakukan? apa gak ada malaikat yang akan
menjemputku? malaikat yang bakal membawaku ke surga gitu? atau mungkin ke
neraka?" oceh Myungsoo. Ia menekuk kakinya, menenggelamkan kepalanya
diantara kedua kakinya. Pikirannya masih berada diantara percaya dan tidak.
"
Bruuk!!"Terdengar suara benda jatuh. Myungsoo mengangkat kepalanya,
mencoba melihat benda apa yang barusan jatuh. Ternyata seorang yeoja cantik
yang memakai gaun putih selutut sambil membawa tongkat putih panjang yang jatuh
dari atas. Yeoja itu segera berdiri dan mendekati Myungsoo. Yeoja itu
lalu membungkukkan badannya memberi hormat kepada Myungsoo. Setelah itu, ia
menarik tangan Myungsoo, membantu Myungsoo untuk berdiri. Mereka saling
berhadapan.
"
Waktumu tiba. Saat nya kita pergi. Aku malaikat yang akan mengantarmu. Apa kau
siap?" ucap yeoja itu lalu menyunggingkan senyum. Senyum penuh
damai. Myungsoo yang melihatnya menjadi sangat tenang. Tenang, terasa semua
beban hilang darinya.
"
Aku siap." ucap Myungsoo. Sekali lagi, malaikat itu tersenyum. Ia
mengayunkan tongkatnya mengitar dan muncullah sebuah pintu. Malaikat itu
membukakan pintu untuk Myungsoo.
"
Masuklah." ucap malaikat itu. Myungsoo mengangguk dan melangkah masuk ke
dalam pintu itu. Seberkas cahaya menyilaukan menyambut kedatangan Myungsoo. Myungsoo
menutupi matanya dengan tangannya karena terlalu silau. Lambat laun, cahaya itu
mulai menghilang. Myungsoo mulai menurunkan tangannya, ia melihat
sekelilingnya. Kosong. Disana hanya ada dirinya. Hanya ada dirinya di dalam
ruangan kosong itu. Ruangan kosong yang serba putih.
"
Dimana malaikat tadi? Apa dia gak nemenin aku? Dimana aku? Kemana aku harus
pergi?" Myungsoo yang kebingungan hanya bertanya-tanya sambil menatap
sekelilingnya. Tiba-tiba ruangan itu bergetar. Awalnya hanya getaran kecil,
tapi lama-lama ruangan itu bergetar sangat hebat, seperti terjadi gempa. Myungsoo
yang tidak bisa menahan keseimbangannya akhirnya jatuh, tubuhnya terguncang ke
berbagai arah karena goncangan-goncangan itu tak kunjung berhenti. Lalu, muncul
asap. Asap hitam. Asap hitam itu mulai memenuhi ruangan itu. Ruangan yang
tadinya putih itu pun, terlihat berbeda sekarang. Hitam. Gelap.
"
Selamat datang." tiba-tiba sebuah suara muncul dari belakang Myungsoo.
Perlahan, Myungsoo memutar kepalanya kebelakang. Seorang namjai tampan yang ia
yakini adalah seorang malaikat berdiri tepat di belakangnya. Lalu tiba-tiba
menghilang. Myungsoo segera memutar kepalanya ke depan lagi, dan mendapati
malaikat tadi sekarang ada di depannya. Malaikat itu menyeringai kecil sambil
menatap Myungsoo.
"
Biarkan aku memperkenalkan diri. Aku malaikat yang bertugas menemanimu
sekarang. Dan aku mempunyai sebuah penawaran untukmu. Sebuah tawaran menarik.
Kau mau mengetahuinya?" ucap malaikat itu.
"
Penawaran menarik? Apa madsudmu?" tanya Myungsoo.
To be continued
By : Elvina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar