Rabu, 29 Januari 2014

Adventure of Our Lives (Part 6)

Share it Please

@ Rumah Ella
Rahma cs sedang kumpul di ruang tengah. Rahma nonton film, Raniz baca komik, Fajrina ngerjain tugas, n Putry main games d hapenya.

" Si Ella mana sih?" tanya Rahma.

" Gak tw." jawab Raniz. Yang lain hanya bisa menggeleng.

" Gw ke belakang dulu ya?" izin Rahma. Yang lain hanya mengangguk. Saat Rahma menuju kamar mandi dy melewati Rg. Kerja Ella, pintu Ruang kerja itu agak terbuka.

" Kok pintunya kebuka ya? Liat ah. Eh, tapi kan gak di bolehin ama Ella masuk? Gak apalah, si Ella juga gak ada di rumah." ucap Rahma. Lalu dy masuk ke kamar Ella.

" Ha? Kok ada...." ucap Rahma.

@ RS

" Hahaha.. Raf, lo mw ngerjain gw ya? Kenapa sih gw mulu yang di kerjain? pake acara Dicky sakit leukimia lagi." ucap Morgan.

" Ini serius Gan. Gw gak ngerjain lo. Ini bukan lelucon." ucap Rafael. Morgan tertegun.

" Ini serius? Beneran? Dick, kenapa lo gak cerita ke gw? Raf, Bis, kalian juga kok gak cerita ke gw? Kenapa cuman gw yang baru tw?" tanya Morgan tak percaya. Dy juga merasa marah, kenapa sahabat-sahabatnya baru memberitahunya sekarang.

" Sorry Gan, gw gak mw gw jadi beban, Jangan salahin Rafael, dy juga baru tahu tadi n Bisma itu gw suruh ngerahasiain ini. Sorry." ucap Dicky memandang Morgan.

" TAPI ITU NAMANYA EGOIS! KALO LO NGERASA KITA SAHABAT LO, LO HARUSNYA CERITA SAMA KITA!" Bentak Morgan. Lalu Morgan pergi.

" Gan, tunggu!" ucap Dicky.

" Biar gw aja Dick. Lo disini aja." ucap Rafael lalu pergi mengejar Morgan.

@ Rumah Reza

" Udahan dulu latihannya!" suruh Reza. Lalu mereka ber3 istirahat.


Tak peduli ku di-bully Omongan lu gue beli
Cacian lu gue cuci Dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu Karena cibiranmu
Ku jadikan motivasi untuk maju
No more mellow say no to galau
No more to say no to hear

Bunyi BB Reza. SMS dari Ella.

From: Ella 
Udah beres Kak
Semua selesai dengan perfect

Setelah membaca SMS dari Ella, Reza tersenyum evil.

' Sedikit demi sedikit, dendam keluarga gw akan terbalaskan. Nyawa dibayar nyawa.' batin Reza. Ilham n Rangga yang melihat Reza tersenyum evil menjadi takut, mereka tahu besok pasti akan ada berita buruk karena Reza.

@ Taman RS" Gan, gw tw kalo lo marah sama Dicky. Awalnya gw juga merasa gitu. Tapi yang terpenting sekarang itu kesembuhan Dicky. Kita harus semangatin dy supaya dy ngerasa kita bukan beban buat dy." ucap Rafael.

" Gw ngerti Raf, tapi kenapa harus Dicky? Gw gak rela Dicky kena penyakit itu." ucap Morgan. Rafael memegang pundak Morgan.

" Gw tw ini berat. Tapi inilah takdir. Kita sebagai sahabat Dicky harus jagain Dicky, ngelindungin Dicky." ucap Rafael.

" Iya. Gw ngerti." ucap Morgan.

" Balik yuk!" ajak Rafael. Morgan mengangguk. Mereka berdua balik menuju kamar Dicky.

@ Keesokan harinya
@ Rumah Dicky
Semua udah balik ke rumah Dicky.

" Nih makanannya di habisin!" suruh Rafael.

" Minumnya juga!" suruh Morgan.

" Obatnya juga jangan lupa!" suruh Bisma.

" Tuh kan, jadi gini deh. Harusnya gw gak cerita tentang penyakit gw." ucap Dicky lalu manyun. Bisma, Rafael, n Morgan menatap tajam Dicky.

" Makan tuh semua! Kalo gak... lo gak boleh masuk sekolah hari ini." ucap Morgan, Rafael, n Bisma bareng.

" Bagian nyuruh gw aja kompak." ucap Dicky.

" Tok!Tok!Tok!" Suara pintu rumah Dicky diketok.

" Biar gw yang buka." ucap Bisma lalu pergi membuka pintu.Ternyata yang mengetok pintu adalah bapak-bapak polisi.

" Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Bisma.

" Begini...." Seorang polisi mengatakan madsudnya datang ke Rumah Dicky.

" APA PAK? NGGAK MUNGKIN!!!" teriak Bisma. Vier Prince lainnya keluar karena mendengar teriakan Bisma.

@IOA
@ Kelas Drie Namja

" Tumben jam segini si Dicky cs belum dateng ya?" tanya Ilham.

" Hari ini mereka gak bakal masuk." jawab Reza.

" Kok gitu? Lo tw darimana Rez?" tanya Rangga.

" Liat aja nanti. Mereka pasti gak masuk." jawab Reza lalu tersenyum evil. Rangga n Ilham saling bertatapan.

' Ada apa sih sebenarnya?' batin Rangga n Ilham penasaran.

@ Rumah Ella

" Pagi semua!" sapa Ella. Dy kelihatan seneng banget hari ini.

" Pagi!" balas Raniz, Putry, n Fajrina.

" Kak Rahma mana?" tanya Ella.

" Dy pergi duluan tadi. Katanya sih ada masalah mendadak gitu." jawab Fajrina.

" Oh Ok deh." ucap Ella. Mereka ber4 sarapan bersama n lalu pergi sekolah.

@ Rumah Bisma n Laras

Mengenaskan.... satu kata itulah yang pertama terlintas pada pikiran kalian jika kalian melihat sosok mayat tak bernyawa itu.. namun lain halnya jika kalian adalah seorang psikopat seperti saya (NO!! GUE NORMAL!!) kalian akan berkata “hmm not bad.. tapi kurang bagus.. harusnya... begini begini begini....” (Adminnyastress)

Mayat Laras masih terpampang di kamarnya. Kedua matanya hilang jika kau menatap lurus kebawah maka kau akan menemukan 2 buah bola..-bola-mata-Laras- dan bibirnya terkoyak sangat lebar rambutnya yang dulu sangat tergerai panjang kini acak acak dan beberapa bagian tokak-botak-.
Baju terusan berwarna putihnya telah berubah menjadi corak corak merah-yang-menghitam kakinya yang tampak dibedah menampakkan otot otot serta daging dan darah yang telah menghitam. Kedua tangannya yang biasa menggandeng Bisma kemana mana hilang.. sejurus dibawah mayatnya.. kedua tangan Laras tergeletak dilantai.. menyilangkan dan seakan menunjuk sesuatu. Sebuah pisau-bukan-perak menancap tepat di dada sebelah kiri-jantung Laras.

Tubuh Bisma seakan kehilangan otot dan tulang.. sistem koordinasi tubuhnya seakan berhenti bergerak.. rahangnya mengeras menatap sosok mayat adiknya tersebut.. layaknya penderita ataxia Bisma diam tak berkutik.. perlahan ia mulai mengontrol sistem koordinasi tubuhnya agar menjauh mundur dari hadapan mayat adknya itu perlahan.. dan jatuh-terduduk-lemas di pinggir dinding.

" AAAAAARRRRRGGGGGHHHHHHH!!!!!" Teriak Bisma. Ke3 sahabatnya hanya bisa memandang Bisma.

" Bis, udah. Santai." ucap Rafael.

" Santai lo bilang? Adik gw Raf, satu-satunya adik gw, udah gak ada." ucap Bisma lirih.

" Ini udah takdir Bis." ucap Morgan.

" Mending kita keluar deh." ucap Rafael mengajak Bisma keluar.

" Maaf tuan Bisma, saya menemukan ini diantara tangan Laras yang disilangkan." ucap Pak Polisi sambil memperlihatkan sebuah kertas. Kertas itu bertuliskan ' Nyawa dibayar nyawa'. Bisma tertegun membaca kertas itu.

' Ini pasti kerjaan dy. Awas lo!' batin Bisma  marah.

@ IOA

Mungkin tak mungkin tuk terus bersama 
Jalani semua cinta yang telah dijalani 
Tapi bila itu yang kau pikir yang terbaik untukmu 
Bahagiaku untuk dirimu

Bunyi BB Ilham. SMS masuk dari Dicky.

From: Dicky
Bro, gw gak masuk hari ini 
Adiknya si Bisma meninggal
Dy dibunuh....

Ilham yang membaca SMS dari Dicky langsung menatap Reza.

' Ini pasti kerjaan si Reza.' batin Ilham curiga. Reza yang merasa ditatap, menjadi risih.

" Lo ngapain natap gw Rez? Gw masih normal." ucap Reza.

" Pasti semua ini ulah lo Rez." ucap Ilham.

" Oh... tentang anak Vier Prince ya? knp? lo nuduh gw? sorry ya bukan gw dalangnya." ucap Reza.

" Terus siapa kalo bukan lo? Kok lo bisa tw?" tanya Ilham.

" Kita hidup harus berfikir Ham. Gak butuh ngotorin tangan ndiri, kita bisa pakai tangan orang lain" jawab Reza. Ilham menjadi bingung mendengar jawaban Reza.

" Ada apaan sih?" tanya Rangga yang daritadi bingung dengan ucapan Reza n Ilham.Tapi orang yang ditanya malah gak jawab, Ilham n Reza pergi.

" Kok gw ditinggal?" tanya Rangga entah pada siapa. Akhirnya dy memutuskan untuk membaca novel.

@ Kelas Vier Prince
Rahma mencari Bisma.

" Si Bisma jam segini kok belum dateng ya? Kemana sih dy?" ucap Rahma bingung. Lalu dy meng-SMS Bisma. Setelah itu dy duduk di bangkunya.

" Semoga aja gak ketauan." ucap Rahma.

" Ketauan apa sih?" tanya Raniz yang baru datang.

" Nggak, bukan apa-apa kok." ucap Rahma. Raniz merasa ada yang aneh dengan Rahma.

' Ketauan apa sih? Aneh deh si Rahma.' batin Raniz.

@ Rumah Bisma n Laras

Kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku 
Selalu merindu romaku tiap kau sentuh aku
 Kenapa otakku beku tiap memikirkanmu 
Selalu tubuhku lunglai tiap kau bisikkan cinta..

Bunyi BB Bisma. SMS masuk dari Rahma

From: Rahma
Bis, lo dimana? 
Ada hal penting yang harus kita bicarain 
Tentang keluarga lo

' Tentang keluarga gw? Ada apa sih?' batin Bisma bertanya-tanya. Lalu dy membalas SMS Rahma.

@ IOA
@ Kelas Ella
Reza nyamperin Ella di kelasnya.

" Hebat La! Sukses semua. Lo emang hebat." ucap Reza.

" Iya donk Ella gitu." ucap Ella sombong.

" Berarti target kita tinggal satu. Enaknya kita apain ya?" tanya Reza.

" Gw ada rencana kak. Mw tw?" tanya Ella. Reza mengangguk.

" Gini rencananya......" jelas Ella panjang lebar.

@ Kelas Putri n Fajrina
Putry n Fajrina sedang ngelamun dikelas, n yang mereka lamunin adalah............ sosok RAFAEL.

" Rafael." ucap Putry n Fajrina bareng. Lalu mereka saling tatap.

" Lo suka Rafa?" tanya Putry n Fajrina bareng.

" Rafa punya gw."

" Punya gw."

" No! Dy punya gw!

" Nggak bisa! Punya gw!"

" Kita saingan secara sehat?" ucap Putry.

" Oke. Siapa takut." ucap Fajrina.

@ Kelas Vier Prince

Tahukah kamu saat kita pertama jumpa 
Hatiku berkata padamu ada yang berbeda 
Tahukah sejak kita sering jalan bersama
 Tiap jam menit detik ku hanya ingin berdua

 Bunyi BB Rahma. Balesan SMS dari Bisma.

From: Bisma
Gw ada di rumah gw
 Lo kesini aja kalo lo mw ngomong penting ama gw

Membaca SMS itu, Rahma lalu pergi menuju rumah Bisma.

' Si Rahma mw kemana sih? Buru-buru banget.' batin Raniz heran.

@ Rumah Bisma
Rahma kaget melihat mayat Laras. Walaupun dy PSIKOPAT, tp dy nggak pernah ngebunuh orang.

" Itu siapa Bis?" tanya Rahma.

" Adik gw. Lo td mw ngomong apa?" jawab n tanya Bisma.

" Gini....." jawab Rahma

Ada apa dengan Ruang Kerja Ella?
 Siapakah yang membunuh Laras? (Ini sih... pasti udah pada tw) 
Siapa yang akan mendapatkan Rafael?
Apakah Putry atau Fajrina?
Siapa madsud Reza n Ella sebagai target selanjutnya? 
Apa rencana Ella?
 Apakah hal penting yang akan dibicarakan Rahma pada Bisma?
Cari tw jawabannya di part selanjutnya...


By: Elvina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Blogroll

Follow The Author